INTERNALISASINILAI KESOPANANPESERTADIDIKMELALUI MATAPELAJARANAQIDAHAKHLAKKELASVIIIDIMADRASAH TSANAWIYAHNEGERI4PONOROGOTAHUNPELAJARAN2022/2023

Fahmi, Yusron, Muhammad. Internalisasi Nilai Kesopanan Peserta Didik Melalui
Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VIII Di Madrasah Tsanawiyah
Negeri 4 Ponorogo Tahun Pelajaran 2022/2023. Skripsi. 2023. Program
Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam
Riyadlotul Mujahidin Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo,
Pembimbing: Darul Ma’arif, M.S.I., Nurul Muttaqin, M.Pd.I.
Kata Kunci: Internalisasi, Nilai kesopanan, Aqidah Akhlak
Pelaksaan Internalisasi nilai kesopanan merupakan suatu proses
pemasukan nilai sosial yang terkandung dalam ajaran agama pada seseorang yang
akan membentuk pola pikirnya dalam melihat suatu realitas. Hal itu sangat
penting di internalisasikan dimadrasah karena nantinya mereka akan berhubungan
kepada masyarakat sekitar. Selain itu, supaya program tersebut berjalan lancar
maka harus dibarengi dengan kegiatan keagamaan yang dapat menunjang proses
internalisasi tersebut. seperti sholat, baca Qur’an dan lain sebagainya.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui Apa yang di maksud
internalisasi nilai kesopanan peserta didik melalui mata pelajaran akidah akhlak
kelas VIII di MTsN 4 Ponorogo tahun pelajaran 2022/2023. 2) Untuk mengetahui
Bagaimana strategi internalisasi nilai kesopanan peserta didik melalui mata
pelajaran aqidah akhlak kelas VIII di MTsN 4 Ponorogo tahun pelajaran
2022/2023. 3) Untuk mengetahui Bagaimana dampak internalisasi nilai kesopanan
peserta didik dalam pembelajaran akidah akhlak kelas VIII di MTsN 4 Ponorogo
tahun pelajaran 2022/2023.
Untuk mencapai tujuan penelitian di atas, metode yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan meliputi pengumpulan data, deskripsi
data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa: 1) Internalisasi ialah sebuah
proses penanaman nilai kesopanan dan akhlakul karimah kedalam diri seseorang
melalui bimbingan dan binaan, yang bertujuan untuk mencapai dan menguasai
nilai kesopanan yang diharapkan secara mendalam serta usaha untuk
memperdalam dan memperkuat sikap agar tertanam dalam hati dan pikiran
seseorang. 2) untuk menumbuhkan nilai kesopanan yang baik melalui tiga pola
pembinaan yang dilakukan oleh guru, yaitu: Keteladanan, Pembiasaan, Nasehat/
Hukuman, 3) Dalam hal berbicara dan kesantunan diwujudkan oleh peserta didik
vi
melalui penggunaan bahasa yang sopan dan rendah hati ketika berkomunikasi
dengan guru. Selain itu, dalam perilaku sehari-hari, peserta didik harus
memperlakukan guru dengan baik dan menghormati mereka dengan cara seperti
mencium tangan, berjalan dengan kepala menunduk, serta berpakaian rapi dengan
mengenakan seragam lengkap. Selain itu, peserta didik diharapkan untuk bersikap
dan berperilaku baik di mana saja dan kapan saja, Praktik di luar lingkungan
madrasah memungkinkan peserta didik untuk menerapkan nilai kesopanan di
lingkungan rumah mereka, Kebiasaan yang baik. Setelah peserta didik menerima
pengaruh positif dan mampu menerapkan nilai kesopanan dalam lingkungan
rumah mereka sesuai dengan keyakinan mereka, peserta didik telah terbukti
melaksanakan kegiatan spiritual yang dilakukan oleh madrasah, seperti:
Melakukan sholat dhuha dan sholat wajib secara berjamaah tepat waktu.