PERAN PONDOK PESANTREN “WALI SONGO” NGABAR PONOROGO DALAM PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI UNIT USAHA WARUNG AMAL (WARAMA)

Wahkid, Ikhsan. Peran Pondok Pesantren “Wali Songo” Ngabar Ponorogo Dalam
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Unit Usaha Warung Amal
(WARAMA). Skripsi. 2023. Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah,
Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Pondok
Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo, Pembimbing: H. Darul Ma’arif,
M.S.I., Iwan Ridhwani, S.HI., ME.
Kata Kunci: Peran, Ekonomi Masyarakat, Pondok Pesantren
Pondok Pesantren sebagai lembaga Multifaset memiliki beragam peran
dan fungsi, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan namun juga
sebagai agen perubahan yang ikut mewarnai kehidupan sosial Masyarakat dalam
berbagai bidang, salah satunya adalah pemberdayaan perekonomian masyarakat.
Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa pondok pesantren hanya mengkaji
kitab dan kurang dalam mengembangkan kompetensi untuk pemenuhan
kesejahteraan secara finansial atau ekonomi, dalam tantangan itu pesantren
bertransformasi menjadi sebuah lembaga pendidikan modern, bukan hanya
mengkaji keagamaan saja secara klasikal bahkan juga mampu mendorong
masyarakat sekitar dalam rangka peningkatan kesejahteraannya dengan jalan
perniagaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Pondok
Pesantren “Wali Songo” Ngabar Ponorogo dalam peningkatan ekonomi
masyarakat melalui unit usaha warung amal, dan juga untuk mengetahui faktor
apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penigkatan ekonomi
masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, teknik pengumpulan
datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa 1) Pondok Pesantren “Wali
Songo” Ngabar memerankan salah satu fungsinya melalui bidang wirausaha yang
aktif pada masyarakat sekitar, dengan menjadi fasilitator melalui warung amal,
sehigga masyarakat bisa merasakan kesejahteraan secara ekonomi karena mampu
mencukupi kebutuhan sehari-hari dari hasil penjualannya. 2) Adapun faktor
pendukung dalam peningkatan ekonomi masyarakat adanya pasar yang tetap,
ekonomi masyarakat yang masih lemah, serta event-event besar pesantren. Dan
yang menjadi penghambatnya yaitu kemampuan SDM yang lemah, kurangnya
berinovasi, serta pembatasan setoran oleh pengelola.