STRATEGI MUSYRIF KAMAR DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI PUTRA KELAS I DI PONDOK PESANTREN WALI SONGO NGABAR TAHUN 2024/2025

Hikam, Dliyaul. Strategi Musyrif Kamar Dalam Pembentukan Karakter Santri
Kelas I Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo Tahun 2024/2025.
Skripsi. 2025, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah,
Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar Ponorogo,
Pembimbing: Darul Ma’arif, M.S.I.
Kata Kunci: Strategi, Musyrif Kamar, Pembentukan Karakter
Pendidikan karakter merupakan salah satu cara untuk membimbing
seseorang menjadi baik, terutama pendidikan agama. Pendidikan karakter akan
membentuk karakter anak-anak, memberi mereka kemampuan untuk membedakan
antara hal yang baik dan buruk.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui
karakter santri putra kelas I di Pondok Pesantren "Wali Songo" Ngabar tahun
2024/2025, 2) Untuk mengetahui strategi musyrif dalam pembentukan karakter
santri kelas I di Pondok Pesantren "Wali Songo" Ngabar tahun 2024/2025, 3) Untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter santri
kelas I di Pondok Pesantren "Wali Songo" Ngabar tahun 2024/2025.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis
penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data,
penyajian data dan penarikan simpulan. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan
dengan perpanjangan keikutsertaan peneliti, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) Karakter santri putra kelas I masih
memiliki banyak kekurangan dalam aspek ibadah, interaksi sosial, kedisiplinan dan
kemandirian, 2) Strategi musyrif kamar dalam pembentukan karakter santri kelas I
antara lain: Pendekatan personal, menjadi teladan yang baik, meningkatkan
ukhuwah dan memberikan dukungan emosional, 3) Faktor pendukung: komunikasi
yang baik, dukungan dari Majlis Pembimbing Santri (MPS) dan keberadaan
pengurus kamar. Faktor penghambat: Kehadiran musyrif yang tidak konsisten,
penanganan masalah kesehatan santri dan kekhawatiran berlebihan dari orangtua.