STRATEGI PEMASARAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM PERSAINGAN PASAR (STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE GOLANG GALING DI DESA PENGKOL KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO)

Noviana Utama Yanti, Elen. (2021620233002), Strategi Pemasaran Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus
Industri Rumah Tangga Kue Golang Galing di Desa Pengkol
Kecamataan Kauman Kabupaten Ponorogo. Skripsi. 2025. Program Studi
Hukum Ekonomi SyariahFakultas Syariah, Institut Agama Islam
Riyadlotul Mujahidin Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo,
Pembimbing: Okta Khusna Aisi, M.Pd.I
Kata Kunci : Strategi pemasaran, UMKM, Persaingan Pasar, Keberlanjutan
Usaha
Strategi pemasaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kue
Golang Galing mencakup pendekatan 4p yaitu : produk yang beragam, tanpa
pengawet, bersertifikasi halal dan PIRT, serta dapat dipesan sesuai selera
konsumen (pisang molen, donat cokelat, donat salju, kue golang galing, roti isi
cokelat). Harga ditetapkan berdasarkan biaya produksi dan harga pasar, dengan
fleksibel harga untuk pembelian jumlah besar. Tempat penjualan dilakukan secara
langsung dari rumah produksi, penitipan di warung dan toko kelontong, serta
berjualan di pasar tradisional, di dukung layanan pesan antar via WhastsApp.
Promosi utama mengandalkan strategi dari mulut ke mulut dengan menjaga
kualitas produk dan pelayanan, serta memberikan diskon atau bonus kepada
pelanggan setia. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan usaha adalah :
Modal, yang tidak hanya sebagai modal awal tetapi juga modal kerja
berkelanjutan, dimana keterbatasan modal membatasi daya saing. Kualitas produk
berperan krusial dalam membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen di
tengah persaingan. Pemasaran memiliki pengaruh besar dalam memperluas
jangkauan pasar, menarik pelanggan baru, dan meningkatkan daya saing,
mendorong adaptasi terhadap strategi pemasaran modern.
Upaya pengembangan strategi pemasaran yang dilakukan meliputi :
segmentasi dan target pasar yang terarah pada ibu-ibu penjual sayur keliling.
Branding dan positioning melalui nama “Zahra Roti” untuk menciptakan citra
positif, dengan kemasan berlogo dan berstiker untuk meningkatkan daya ingat
merek. Inovasi produk dengan penambahan varian menu (roti isi cokelat, donat,
kue golang galing mini) yang disesuaikan dengan selera pasar dan dipromosikan
dari mulut ke mulut. Promosi dan digital marketing, meskipun masih didominasi
metode tradisiona,mulai merambah media sosial seperti instagram. Distribusi dan
penjualan di perluas melalui sistem pre-order via WhatsApp, penitipan di warung
dan kedai kopi, serta penjualan di pasar Sumoroto. Terakhir, pelayanan pelanggan
yang ramah, cepat, dan responsif menjadi kunci loyalitas konsumen, serta analisis
kompetitor dan tren pasar yang dilakukan untuk mendukung inovasi dan adaptasi
usaha