PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MODERASI BERAGAMA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 JETIS PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2023-2024

Nurfauzia. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Pemahaman
Moderasi Beragama Peserta Didik Kelas VII di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Jetis Ponorogo Tahun Pelajaran 2023-2024. Skripsi.
2024. Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, Institut
Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Pondok Pesantresn Wali Songo Ngabar
Ponorogo, Pembimbing: Ratna Utami Nur Ajizah, M.Pd.
Moderasi beragama bagi bangsa Indonesia mutlak diperlukan karena disadari
atau tidak bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragam. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah suku lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa lebih tepatnya
1.340 suku di tanah air. Oleh sebab itu, diperlukan peran guru agama dalam
menanamkan moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
multikultural ini.
Penelitian ini bertujuan: 1)Untuk mengetahui faktor pendukung dan
penghambat guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan pemahaman
moderasi beragama peserta didik kelas vii di sekolah menengah pertama negeri 1
jetis ponorogo tahun pelajarran 2023-2024; 2)Untuk mengetahui peran guru
pendidikan agama islam dalam meningkatkan pemahaman moderasi beragama
peserta didik kelas vii di sekolah menengah pertama negeri 1 jetis ponorogo tahun
pelajaran 2023-2024. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) faktor pendukung dan penghambat
dalam upaya guru meningkatkan pemahaman moderasi beragama peserta didik.
Faktor pendukung meliputi ketersediaan fasilitas sekolah seperti laboratorium
komputer dan bahan ajar berkualitas, serta motivasi yang diberikan guru kepada
siswa. Peran orang tua juga dianggap penting dalam memberikan dukungan dan
membentuk karakter baik di rumah. Di sisi lain, faktor penghambat termasuk
pengaruh media sosial dan teknologi yang dapat mengalihkan perhatian peserta
didik dari nilai-nilai keagamaan, serta pergaulan bebas dan lingkungan masyarakat
yang beragam: 2) Guru seperti Ibu Yulis Sa'aadatul Mudawwamah dan Bapak Riza
Sambudi memainkan peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai moderasi
beragama, tidak hanya melalui kegiatan keagamaan tetapi juga dalam membimbing
terkait konflik agama. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga pemimpin moral
yang memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di era digital yang
kompleks, guru juga bertanggung jawab untuk mengajarkan kritisitas terhadap
informasi dan mengarahkan penggunaan teknologi yang positif. Kolaborasi antara
guru, orang tua, dan masyarakat dianggap krusial dalam memastikan pembelajaran
agama yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi peserta didik,
menciptakan generasi yang lebih toleran dan inklusif di masa depan.
Kata Kunci: Peran Guru, Pendidikan Agama Islam, Moderasi Beragama.